“Setelah saya ngomong begitu mereka pergi. Tapi enggak lama mereka tiba-tiba putar balik dan menyerang pakai penggaris besi panjang dari belakang. Yang nyerang satu orang,” bebernya.
RS menuturkan, saat kejadian dia dan MI sempat tidak menyadari bahwa kepala mereka terluka akibat hantaman penggaris panjang. Karena tidak langsung mengalami pendarahan.
Baru setelah beberapa meter dari lokasi kejadian, keduanya menepikan kendaraan vespanya di satu masjid dekat lokasi MI mengeluhkan kepalanya karena terasa pusing, dan tiba-tiba darah mengucur.
“Niatnya ke masjid mau cari lokasi aman. Tiba-tiba MI bilang kepalanya pusing kayak ketiban kelapa. Pas saya cek kepala saya juga sudah berdarah. Tapi lebih parah MI,” tuturnya.
Sementara, Ketua RW tempat RS dan MI tinggal, Nur Kamil Malik mengatakan, seusai kejadian oleh warga kedua korban dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kecamatan Ciracas untuk penanganan medis.
Pada Kamis (16/2) sore itu, sejumlah jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas telah mendatangi lokasi kejadian dan meminta keterangan pada kedua korban untuk proses penyelidikan.