IPOL.ID – Setiap malam 27 Rajab, umat Islam di seluruh dunia memperingati Isra Mikraj. Bagi kaum muslim, peristiwa ini bukanlah kejadian biasa. Sebab pada fase inilah Rasulullah mendapatkan risalah penting yang langsung diberikan Allah Swt.
Isi dari risalah tersebut bukan hanya perintah melaksanakan salat lima waktu, tapi juga mempertaruhkan keyakinan di antara umat Islam.
“Perjalanan Nabi Saw dari Mekkah ke Baitul Maqdis, kemudian naik ke puncak tertinggi bertemu Allah Swt. Dalam perspektif keimanan, tiada jalan lain untuk menjangkaunya sebab kita hanya bisa meyakininya sebagaimana Abu Bakar,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam ucapan memperingati Isra Mikraj, dikutip laman PP Muhammadiyah, Jumat (17/2).
Menurut Haedar, mengimani risalah Isra Mikraj harus dimanfestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Meyakini perjalanan agung yang telah dilakukan Nabi SAW tersebut harus pula diikuti dengan kebaikan dalam bertutur kata, berpikir, dan bertindak.
Selain itu, risalah Isra Mikraj harus menjadi pendorong untuk melahirkan etos ilmu. Perpaduan antara iman dan ilmu ini akan melahirkan individu yang memiliki derajat tinggi di hadapan Allah (QS. Al Mujadilah: 11).