IPOL.ID – Kenaikan harga MinyakKita yang digadang pemerintah sebagai produk bersubsidi pengganti curah selain dirasakan konsumen/pembeli maupun pedagang. Hal tersebut juga turut dirasakan oleh pengusaha Warteg.
Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) yakni Mukroni mengatakan, akibat kelangkaan dan mahalnya harga MinyakKita kini para pengusaha harus beralih membeli minyak curah.
“Kami kembali ke minyak curah yang kualitasnya kurang bagus dibandingkan minyak kemasan,” tutur Mukroni saat dikonfirmasi wartawan di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/2).
Harga MinyakKita kemasan satu liter harusnya dijual Rp14 ribu sesuai harga eceran tertinggi (HET) realitas di pasaran justru dibanderol Rp16 ribu per liter.
Harga MinyakKita sekarang memang tidak berbeda jauh dengan harga minyak goreng curah kemasan satu kilogram yang kini berkisar Rp18 ribu, namun stok di pasaran memadai.
“Minyak curah juga ikut naik karena banyak diburu. Dari per kilo Rp16 ribu naik Rp18 ribu. MinyakKita sekarang sudah Rp16 ribu per liter dan langka. MinyakKita berubah merek ke MinyakLangka,” ucapnya berkelakar.
Jadi dengan adanya kondisi MinyakKita yang langka dan mahal, lanjutnya, menunjukkan diduga bahwa pemerintah gagal memberikan harga minyak untuk masyarakat kelas bawah.
Karena MinyakKita menjadi solusi pemerintah saat harga minyak goreng kemasan langka dan mahal. Kenyataannya justru di pasaran sulit ditemui disamping harga tak sesuai HET.
“Jadi anekdot, MinyakKita, MinyakLangka,” guraunya.
Sebelumnya, di Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, harga MinyakKita kemasan satu liter dan dua liter kini berada di atas HET sehingga dikeluhkan pedagang dan pembeli/konsumen.
Pedagang Pasar Cibubur, Sinar menjelaskan, harga MinyakKita ukuran satu liter sebelumnya Rp14 ribu kini melonjak Rp16 ribu, untuk kemasan dua liter dari Rp29 ribu – Rp32 ribu.
Padahal HET MinyakKita untuk kemasan satu liter dipatok Rp14 ribu, sedangkan kemasan dua liter Rp28 ribu. Sebagaimana ditetapkan pemerintah dan sudah tercantum dalam kemasan.
“Naik karena pas kita belanja dari sananya (agen) sudah mahal. Untuk satu liter sah modal tadinya Rp13 ribu jual Rp15 ribu, sekarang modal Rp15 ribu jual Rp16 ribu,” keluh Sinar pada wartawan, Selasa (31/1).
Sementara, adanya kenaikan harga MinyakKita sudah terjadi dalam kurun satu pekan terakhir, hingga kini belum menunjukkan tanda segera turun atau sesuai HET. (Joesvicar Iqbal)