Dalam beberapa waktu terakhir, stok beras mengalami kelangkaan dan harganya melampaui harga eceran tertinggi (HET) karena banyak petani lokal gagal panen.
“Saya sudah minta ke Food Station sendiri yang mengawasi, ini kan wilayah Food Station dia yang punya tanggung jawab. Di sisi lain ada Satgas Pangan, kalau seperti ini yang terjadi akan mubazir,” tegas Buwas.
Dia menegaskan, temuan ini masih dugaan karena perlu uji laboratorium untuk memastikan bahwa isi karung beras lokal tersebut merupakan beras hasil impor pemerintah untuk operasi pasar.
Karena saat hendak menginformasi temuan dugaan oplos ke pedagang yang memiliki gudang tersebut, sang pemilik justru tidak berada di lokasi sehingga hanya membawa sampel beras untuk diuji.
“Tadi pedagangnya enggak ada, saya mau beli. Beli mau saya cek di laboratorium. Ini yang tanggungjawab Food Station. Karung-karung bekas banyak (kosong),” bebernya.
Terkait penanganan kasus pengoplosan beras, Buwas pun menyerahkan penyelidikan kasusnya kepada Satgas Pangan Bareskrim Polri yang berwenang melakukan penyelidikan.