IPOL.ID – Ramadhan tahun ini diprediksi jatuh bertepatan dengan musim pancaroba, sehingga masyarakat perlu lebih memerhatikan dan menjaga kondisi tubuhnya.
Pada musim pancaroba, kondisi cuaca dapat menjadi sangat dinamis disertai dengan fluktuasi suhu udara ekstrem. Pergantian cuaca dari panas terik menjadi hujan deras, seringkali terjadi hanya dalam satu hari.
Hal ini lantas dapat menyebabkan tubuh lebih mudah terserang penyakit, terlebih di awal masa berpuasa. Tubuh biasanya belum memiliki kondisi optimal dan memerlukan proses adaptasi terhadap pola metabolisme baru saat berpuasa.
Pada musim pancaroba ada beberapa keluhan kesehatan yang sering muncul seperti flu, batuk, panas dalam, dan diare.
Irwan Heriyanto, Chief of Medical Halodoc menjelaskan, musim pancaroba telah membuat penyebaran penyakit terjadi jauh lebih cepat. Salah satunya disebabkan oleh kemampuan organisme patogen yang dapat bertahan hidup di luar inang.
Karena musim pancaroba memiliki iklim cocok untuk patogen bertahan hidup, yaitu suhu, kelembaban, paparan sinar matahari, pH, dan salinitas sesuai habitatnya.