Selain itu, katanya, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jawa Barat berada di urutan ke 20 dari 34 provinsi di Indonesia tahun 2019.
“Pemuda saat ini melekat dengan teknologi dan penggunaan gawai. Tentu ada dampak positifnya, tetapi kami mengajak para pemuda memanfaatkan kemajuan teknologi dengan ikut serta terlibat dalam mendorong eksistensi seni budaya sebagai identitas bangsa Indonesia,” tukas Marsus.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan mampu mendorong minat dan ketertarikan pemuda pada kesenian khas Jawa Barat. Terutama dalam meningkatkan kembali IPP Jawa Barat yang kian merosot.
“Rendahnya IPP Jawa Barat jadi pelecut kami untuk terus melakukan program-program pemberdayaan kepada para pemuda, seperti pemberian edukasi dan literasi melalui kegiatan seminar maupun pentas seni seperti ini,” ungkapnya.
Ketua Karang Taruna Desa Sukamulya, Evi Indriani mengatakan, banyak persoalan dihadapi oleh pemuda di Jawa Barat. Di antaranya angka putus sekolah, angka harapan hidup dan angka partisipasi pemuda dalam pembangunan.