IPOL.ID – Sungguh sebuah ironi, nasib Tempe yang ada di Indonesia dengan yang berada di Amerika Serikat. Bagaimana tidak, di Indonesia, tempe hanya dianggap sebagai makanan masyarakat bawah, karena harganya yang terlampau murah jika dibandingkan dengan daging ayam, daging sapi, bahkan telur ayam.
Sementara di negeri nun jauh di sana, Amerika Serikat, tempe termasuk dalam makanan sehat sehingga memiliki harga di atas harga daging ayam. Untuk seblok tempe dengan berat 500 gram, tempe dengan merek Berry’s Tempeh dijual seharga USD12 atau Rp180 ribu.
Dilansir dari VoA , Berry adalah seorang vegatarian. Dia pengusaha yang sudah memproduksi tempe sejak 15 tahun lalu, dan menjualnya dengan merek dagang Berry’s Tempeh, mengklaim tempe produksinya dijual dalam keaadaan segar.
Dia memproduksi tempe sendiri karena merasa kurang menyukai rasa tempe yang sudah diproduksi oleh pabrik-pabrik besar di Amerika. Pembuatannya yang dipateurisasi, membuat hasil tempe menjadi tidak enak. Menurut Berry, tempe memiliki kandugan ajaib yaitu adanya jamur mycelium yang mengikat kecangnya menjadi satu.
Berry mempelajari cara membuat Tempe dari buku berjudul The Book of Tempeh, a Cultured of Soyfood karya penulis Amerika Serikat bernama William Shurtleff & Akiko Aoyagi terbitan tahun1979. Padahal Berry sendiri mengakui dirinya belum pernah ke Indonesia.
Tempe bukanlah barang baru di Amreka Serikat, karena sudah mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Namun perkembangannya sangat lambat, karena masyarakat di sana tidak mengerti bagaimana cara mengolah tempe. Perlu pengolahan yang tepat agar tempe dapat menjadi makanan yang enak. Padahal di supermarket. tempe dengan mudah ditemukan di kelompok makanan sehat atau protein alternatif.
Di sebuah restoran di Menhattan, Amerika Serikat, tempe diolah menjadi makanan berkelas dengan harga yang cukup mahal. Di restoran tersebut, chef mengolahnya menjadi hidangan tempe kecap manis. Tempe olahannya digoreng kering menggunakan minyak kelapa yang kemudian dimarinasi dengan kecap manis, diberi perasan jeruk nipis, bawang merah dan cabai. Ada juga bawang putih hitaam dan bawang goreng. Tak hanya itu, ada juga sajian Burger Tempe. Kedua menu tersebut, masing-masing dibandrol dengan harga USD21 atau Rp315 ribu.
Hasil survey yang dilakukan oleh Bailey Norwood & Courtney Bir dari Universitas Oklahoma, di Januari 2022, 1 dari 10 orang Amerika mengaku sudah menjadi vegan atau vegatarian. Ini tentunya membuat olahan tempe semakin naik daun. Perlahan tapi pasti, tempe menjadi naik kelas. Sehingga istilah Mental Tempe menjadi bermakna positif. (Yuli)