Di salah satu bagian sisi bangunan Candi Blandongan juga dilapisi dengan lapisan putih semacam kapur (vajra-lepa). Hal ini menjadi bahan pertanyaan dari mana asal bahan lapisan ini, karena letak candi berada di kawasan pesisir yang jauh dari pegunungan kapur. Namun setelah diteliti ternyata bahan pembentuknya terdiri dari tumbukan kulit kerang yang dicampur dengan pasir dan saat ini dikenal dengan nama stuko/stucco. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi candi dari sifat korosif air laut yang dapat merusak bangunan candi. Selain itu bahan stuko ini juga digunakan sebagai bahan perekat batu-batu kecil yang dibentuk menjadi arca.
Keberadaan batuan kerikil ini juga menarik, karena ditemukan juga batuan lain dalam bentuk yang cukup besar dan digunakan sebagai batu fondasi bangunan candi. Batuan jenis ini sangat jarang ditemui di daerah pesisir yang kecenderungan berkarakteristik landai dan berpasir. Sehingga dipercaya batu-batu besar dan kerikil ini diambil dari hulu Sungai Citarum yang dibawa menggunakan rakit atau sampan sampai ke daerah Batu Jaya. Dapat dibayangkan bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan di masa itu sebenarnya sudah cukup tinggi.