Meskipun dalam ayat tersebut disebutkan istri Nabi, tapi kandungan dalam ayat ini juga berlaku bagi semua muslimah.
“Mbak-mbak yang cantik itu, baiknya berlaku sopan atau tidak sopan? Baiknya tidak sopan. Karena bawaannya lelaki yang di hatinya ada penyakit itu pikirannya juga jelek. Sopan dan manut dikira malah mau dipoligami,” jelasnya saat kajian di Mahad Aly Situbondo, dikutip laman PBNU dari akun Youtube Ma’had Ay Situbondo, baru-baru ini.
“Di syarah-syarah dan tafsir Al-Qur’an tentang ayat ini (Al-Ahzab 32), ada penjelasan jika perempuan dianjurkan menebalkan suaranya untuk menghilangkan syahwat lelaki,” tambahnya.
Gus Baha mengatakan, sopan dan berakhlak terpuji memang ajaran agama Islam. Namun, sopan juga harus tahu kondisi dan situasi.
Sopannya seorang murid perempuan di depan guru lelaki juga harus hati-hati. Karena bisa membuat gurunya salah tafsir atau salah paham.
Logika sederhananya, kata Gus Baha, tunduknya seorang perempuan yang berlebihan di depan lelaki, baik itu orang baru kenal atau guru bisa saja dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi sehingga timbul masalah lebih besar.