IPOL.ID – Istilah microsleep sendiri memang masih terdengar asing di telinga kita. Namun tanpa disadari mungkin kita pernah mengalaminya. Efek negatifnya memang cukup berbahaya, lantaran bisa mengundang kecelakaan fatal. Lantas, apakah microsleep itu, Carro Indonesia akan berikan penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu microsleep? Dikutip dari carro.id, microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk. Pada umumnya kejadian mengantuk ini bisa berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh.
Namun, durasinya dapat bertambah lama jika seseorang benar-benar memasuki waktu tidur. Microsleep bisa terjadi dalam beberapa episode yang berdekatan, saat seseorang mencoba dan gagal untuk tetap terjaga. Seringkali saat mengantuk, otak membalik dengan cepat antara tertidur dan terjaga.
Gejala microsleep cukup beragam. Diantaranya tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala. Tidak menyadari apa yang baru terjadi, padahal tidak sedang melamun. Menguap terus-menerus. Kelopak mata sangat berat. Mata berkedip berlebihan. Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi. Arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur dan hilang fokus.
Penyebab dari microsleep juga cukup banyak faktornya. Antara lain Kurang tidur, kondisi gangguan tidur, seperti sleep apnea. Selain itu bisa juga disebabkan karena orang tersebut mederita diabetes, tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan, depresi atau gangguan kecemasan dan efek samping obat tertentu serta efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Apakah Microsleep berbahaya?
Microsleep tidak berbahaya bila terjadi saat kamu tengah bersantai di sofa sambil menonton film hingga larut malam. Akan tetapi, ini bisa jadi masalah jika kamu tertidur ketika meeting di kantor. Bahkan, bisa sangat berbahaya bila terjadi saat kamu mengemudi atau mengoperasikan sebuah mesin, sebab dapat menyebabkan kecelakaan.
Lantas bagaiaman tips dan cara menghindarinya?
Akan lebih baik kita berkendara dengan teman atau kerabat yang bisa menggantikan saat kita berkendara. Hal lain adalah ketika berada di rumah usahakan untuk tidur yang cukup setiap malam, yakni sekitar 7–9 jam. Sebelum tidur, hindari minum minuman berkafein atau beralkohol dan perbanyak minum air putih. Matikan lampu kamar dan buat suasana kamarmu senyaman mungkin. Atur suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
Ketika sedang berkendara hindari mengemudi ketika sedang mengantuk. Bila memungkinkan, minta teman untuk menyetir selama kamu tidur. Namun, jika kamu sedang berkendara seorang diri, lakukan beberapa hal berikut:
Dengarkan lagu atau musik yang bertempo cepat. Segera menepi bila sudah tidak bisa menahan rasa kantuk. Ketika sedang bekerja jangan mengoperasikan mesin apa pun ketika mengantuk. Selain itu, lakukan olahraga ringan, seperti meregangkan kaki atau berjalan, untuk mengusir rasa kantuk. Cuci muka atau berdiskusi dengan teman kantor perihal pekerjaan, untuk mengalihkan kantuk.
Microsleep memang hanya terjadi selama beberapa detik. Namun, ini bisa berisiko terjadinya kecelakaan, terutama jika terjadi saat kamu mengemudi atau bekerja dengan mesin. Jadi, usahakan untuk mencukupi waktu tidur sebelum melakukan hal-hal yang berbahaya atau membutuhkan konsentrasi ya! (timur)