IPOL.ID – Guna mewujudkan santri mandiri dan berdaulat secara berkelanjutan. Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Provinsi Banten memberi pelatihan budidaya ternak kambing kepada puluhan santri di Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (1/4).
Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah mengungkap, peranan santri berpotensi meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis keumatan.
Baik dalam mencetak santri yang terampil berwirausaha, serta bertujuan memberikan dampak terhadap masyarakat sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius.
“Kami lakukan pelatihan budidaya kambing kepada para santri di Kota Cilegon itu merupakan wujud komitmen SDG mendukung program kewirausahaan di pesantren,” kata Yury, Minggu (2/4).
Dalam kesempatan tersebut, SDG memberikan enam ekor kambing kepada Pondok Pesantren Darul Mutaalimin.
Yury berharap, dengan bertambahnya hewan ternak tersebut makin bisa mengoptimalkan pembelajaran santri dalam hal pembudidayaan hewan ternak kambing.
“Harapannya, produktivitas makin meningkat dan santri bisa terus mengoptimalkan pembelajaran hingga hasilnya bisa dimanfaatkan oleh santri,” tukas Yury.
Selain itu, upaya lain terus dilakukan oleh Yury dalam menyusun program pemberdayaan bagi para santri.
“Sejauh ini program pemberdayaan santri yang sudah dilakukan, salah satunya adalah menjahit, budidaya ternak kambing dan ke depan kami akan upayakan untuk masuk lahan pertanian seperti budidaya cabai,” tambahnya.
Yury berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan terhadap Pondok Pesantren yang sudah dilakukan sosialisasi oleh SDG.
Hal tersebut dilakukan agar proses pelatihan dapat terkontrol hingga para santri bisa mengimplementasikan di masyarakat.
“Kalau dampak langsung sih belum, semuanya masih proses, tetapi kami akan kawal terus dengan melakukan pendampingan secara berkesinambungan,” tandasnya.
Sementara, Lurah Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Zen Solihin mengatakan, softskill para santri sudah diupayakan dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM santri terampil dalam mengelola unit usaha di bidang peternakan.
“Dampak positifnya, santri mempunyai softskill dalam bidang ternak kambing. Selepas dari Pondok Pesantren, santri kami harapkan bisa melanjutkan keterampilan yang sudah diperoleh untuk menjadi wirausaha dan mendorong pembangunan ekonomi masyarakat sekitar,” terang Zen.
Dia berharap kerjasama tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan. Sebab, Ponpes Darul Mutaalimin memiliki banyak lahan dan potensi yang bisa digarap secara bersamaan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dilakukan secara berkelanjutan bersama SDG, karena kami masih memiliki lahan yang bisa dioptimalkan, digarap untuk pengembangan unit usaha ke depannya,” pungkas Zen. (Joesvicar Iqbal/msb)