“Kita sudah menuju ke sana, maka tugas kita semuanya adalah bagaimana memberikan dukungan yang semaksimal mungkin agar kebijakan tentang Green Economy betul-betul mendapat dukungan sepenuhnya dari kita semuanya, dari masyarakat Indonesia,” ujar Moeldoko.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, PLN telah melakukan banyak upaya untuk bisa mengurangi emisi karbon. PLN telah mengurangi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sebelumnya telah direncanakan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 sebesar 13,3 Gigawatt (GW) dan akan mengembangkan pembangkit EBT hingga 51,6 persen dari total penambahan pembangkit sesuai RUPTL 2021-2030.
“Langkah-langkah ini dilakukan PLN untuk bisa mengurangi emisi dari sektor pembangkitan,” ujar Darmawan.
Secara rinci, PLN akan membangun 10,4 GW Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 3,4 GW pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan 4,7 GW pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).