Nissa menyebut Ath-Thaariq sebagai sekolah kebun sawah. Motto Ath-Thaariq adalah “Peduli Bumi, Peduli Sesama, Peduli Masa Depan”. “Kami ingin pesantren ini menjadi model tata pertanian yang peduli terhadap lingkungan,” ujar wanita yang akrab disapa Umi Nissa tersebut.
Di pesantren tersebut, terdapat rumah, saung, asrama, dan pekarangan. Sedangkan sisanya sekitar 4.200 meter merupakan sawah, kebun, kandang, dan kolam. Untuk sawah, terbagi tiga zona yang ditanami lebih dari satu jenis padi. Tiap zona dibedakan atas masa tanam. Dengan masa tanam yang berbeda, itu bisa mengantisipasi jika panen gagal di satu zona lantaran perubahan cuaca.
Selain menanam dan panen, para santri diajarkan cara mengolah hasil panen menjadi makanan. Pendidikan tersebut diharapkan membuat santri mengetahui gizi serta khasiat makanan yang diolah.
Lebih dari 750 orang telah belajar di Pesantren Ath Thaariq. Di antara alumnus, tidak sedikit pula yang mengembangkan pesantren dengan model Ath Thaariq di desa asal mereka. Nizza menganggap itu merupakan bagian dari misi pesantren.