Ia menyarankan penderita OA dapat diterapi untuk mengurangi nyeri dan peradangan dengan menggunakan berbagai modalitas fisik, mempercepat regenerasi jaringan dengan modalitas fisik dan terapi regeneratif seperti Prolotherapy, Platelet Rich Plasma, ataupun Secretom. “Tujuan dari terapi pada OA adalah untuk mengurangi nyeri dan mencegah perburukan penyakit agar pasien memiliki kualitas hidup yang baik,” kata Reggy.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik di Klinik Flex Free, Ferius Soewito, mengatakan, cedera terkait lutut dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Pada saat olahraga, bekerja, saat melakukan hobi, misalnya menari, bahkan pada aktivitas sehari-hari seperti berjalan juga tetap ada risiko. Lutut merupakan bagian tubuh cukup berisiko terutama untuk kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan berdiri, berjalan, berlari dan melompat.
Olahraga lari misalnya, atau basket, badminton, tennis, merupakan olahraga yang sering dilakukan dan memiliki risiko yang cukup tinggi untuk terjadi cedera. Hobi yang berisiko cedera misalnya menari. Tari tradisional yang banyak melibatkan aktivitas setengah jongkok juga berisiko cedera. Banyak penari yang mengira bahwa aktivitas tersebut aman-aman saja, tapi sebenarnya berisiko tinggi untuk mengalami cedera.