“Kita coba merumuskan langkah strategis dari segi hukum menghadapi potensi pelanggaran terhadap larangan penyebaran hoax yang berpotensi mengganggu persatuan anak bangsa anak bangsa,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia, Virna Lim menyampaikan jika sasaran empuk berita bohong bukan anak muda saja, tapi juga orang tua, terutama kaum perempuan yang seringkali mudah terbawa perasaan.
“Bahwa kita perlu banyak sekali memfilter dan juga meningkatkan literasi lagi karena sebenarnya literasi itu menuntut kita untuk mencari kebenaran dari suatu konten dan ini juga dampaknya sangat berbahaya sekali baik dari jejak digital kita baik tadi mau cari kerja mau cari jodoh,” ujar Virna.
Fact Checker Spesialis Mafindo, Aribowo Sasmito menyampaikan jika sebaran paling tinggi berita bohong beredar saat musim politik. Selain berita bohong, ada juga kejahatan siber lainya seperti phising atau penipuan kata sandi yang berakibat pada kerugian finansial. Karena itu literasi digital menurutnya amat penting agar masyarakat terbebas dari efek buruk dunia digital. (ahmad)