“Jadi jangan merasa euforia, menganggap COVID-19 tidak ada, lalu kemudian berperilaku yang berisiko,” kata dia.
Erlina juga meminta pemerintah dan tenaga kesehatan tetap mengedukasi masyarakat tentang gejala yang harus diwaspadai. Sebab, pemahaman masyarakat yang baik akan mempermudah pencegahan.
“Saya juga minta kepada pemerintah jangan lengah, setelah mengumumkan endemi lalu seolah penyakitnya nggak ada. Saya kira pencatatan harus tetap ada,” kata dia.
Pakar kesehatan global dari Universitas Griffith Dicky Budiman meminta pemerintah tetap menyiapkan skema pembiayaan COVID-19 di masa endemi karena tidak semua provinsi, kota, dan kabupaten mampu menangani sendiri.
“Kalau daerah itu mampu tentu tidak masalah. Tapi kalau tidak mampu secara finansial dan sumber daya manusia, itu bagaimana mekanismenya? Harus dijelaskan,” ucap Dicky kepada BenarNews.
Menurut Dicky, skema ini tidak hanya perlu berlaku bagi orang miskin, tapi juga orang mampu yang mengalami infeksi COVID-19 secara berkepanjangan (long COVID).