IPOL.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI harus menjelaskan ke dunia internasional terkait Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Pasalnya KKB Papua adalah organisasi separatis dan teroris, sehingga upaya untuk menyampaikan kepada dunia internasional penting dilakukan supaya tidak timbul kesalahpahaman.
“Terlepas dari penamaan dari pemerintah (tentang) kelompok kriminal bersenjata, mereka itu (KKB Papua) lakukan separatis dan teroris. Jangan sampai kita kalah di media sosial oleh para separatis Papua. Sehingga terus-terus berbentuk opini bahwa TNI di sana adalah menindak, menindas hak asasi manusia. Sementara prajurit kita terus-menerus berguguran,” kata anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno dalam Rapat Kerja Komisi I dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6).
Sebab, dia menilai jika opini tersebut dibiarkan tanpa ditangani secara tepat, maka akan berpotensi mengikis kedaulatan bangsa Indonesia.
Karenanya, ia ingin Kemenlu mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk mencegah dunia internasional salah persepsi mengenai Indonesia.
“Nah, ini ya bagaimana langkah-langkah dari Kemenlu sendiri untuk terus meyakinkan dunia internasional bahwa kita ini melakukan penegakan hukum kepada mereka yang melawan terhadap kedaulatan NKRI,” jelasnya.
Turut mengaminkan, anggota Komisi I DPR Sjarifuddin Hasan meminta ketegasan dari Kemenlu untuk menyuarakan dalam forum internasional bahwa sikap dan tindakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia bertujuan untuk melindungi kedaulatan Indonesia.
Hal ini penting agar Indonesia memperoleh dukungan penuh untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Tanah Air.
“Yang terjadi adalah pembunuhan yang terjadi setiap saat, (entah) apakah itu terjadi pada rakyat ataupun TNI, Polri, bahkan orang asli sekalipun. (kejadian ini) sering dipertanyakan, jika aparat kita bertindak tegas maka akan timbul suara-suara tentang HAM. Sebaliknya kalau dibiarkan, yang terjadi seperti saat ini (pembunuhan),” katanya. (far)