IPOL.ID – Kementerian Perhubungan dan tiga konsultan telah menolak rencana konsorsium yang didanai China untuk memulai operasi komersial penuh dari layanan kereta cepat pertama di negara itu yang bernilai USD7,3 miliar pada bulan Agustus. Penundaan itu terungkap dalam sebuah dokumen internal yang sempat dikaji Reuters.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek unggulan Presiden Joko Widodo, yang merupakan bagian dari Prakrasa Sabuk dan Jalan China. Proyek yang menghubungkan ibu kota Jakarta dan kota besar Bandung ini sedang dibangun oleh konsorsium perusahaan-perusahaan pemerintah Indonesia dan China.
Proyek pembangunan jalur kereta sepanjang 142 kilometer ini sebetulnya sudah USD 1,2 miliar melebihi anggaran awal dan empat tahun terlambat dari jadwal.
Sejumlah analis mengatakan, seandainya berjalan mulus, dan operasi komersialnya dapat dimulai pada perayaan Hari Kemerdekaan Agustus mendatang, proyek itu bisa menjadi kebanggaan partai yang berkuasa menjelang pemilihan umum tahun depan.