Steffy menerangkan, saat ini pihaknya masih membuka pendaftaran peserta melalui website resmi mereka. Siapapun boleh mendaftar, ekspatriat maupun Warga Negara Asing (WNA) bisa mengikuti.
“Awalnya target kami itu 100, tapi setelah melihat kapasitas dan segala macam ternyata hotel di daerah juga tidak mumpuni kalau untuk 100 orang. Jadi maksimum ada di 50. Dari target kami 50, itu yang terkumpul baru 25 orang. Berarti kita masih punya 25 slot lagi yang harus kita publish ke orang-orang. Mudah-mudahan nanti sebelum berangkat kuotanya terpenuhi,” jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator lapangan Aceh Cycling Tourism 2023, Wahono mengatakan, salah satu destinasi wisata yang akan dikunjungi yaitu titik 0 Kilometer (Km) Indonesia di Kota Sabang.
“Kalau kita bicara Aceh sebenarnya bicaranya titik 0 ya. Jadi siapa pun yang ke sana pasti tujuannya titik 0 Km. Jadi kita itu akan mengunjungi titik 0, nama daerahnya itu Sabang,” ujar Wahono yang juga pegiat sepeda.
“Kemudian banyak peninggalan sejarah, ada benteng Jepang, meriam, macam-macam. Kalau di Banda Aceh sendiri banyak peninggalan sejarah di sana walaupun Aceh pernah terhantam tsunami, tapi peninggalan sejarah tetap masih ada di sana. Ada Museum Tsunami,” tambahnya.