Menurutnya, kegiatan ini harus berdasarkan konsep berkelanjutan (sustainability), sehingga permasalahannya dapat betul-betul dituntaskan.
Karena itu kemudian dibuat serangkaian pelatihan kesehatan bagi Duta Pelajar yang akan menjadi peer educator bagi teman-temannya. Pelatihan ini diberikan oleh dokter ahli gizi dari Puskesmas Kenari, serta tenaga ahli dari PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, Master Kesehatan Masyarakat, ST Khumaidah. Setelah pelatihan Pola Hidup Sehat Dengan Mengenali Status Gizi yang dilangsungkan tanggal 27 Juli lalu, pada tanggal 10 Agustus 2023 digelar Pemahaman Anemia Bagi Remaja.
Kepala Sekolah SMAN 68, Yunidar M.Pd sangat mendukung kegiatan ini karena alumni berkenan untuk terus mengawal program kesehatan ini secara berkesinambungan.
“Kami sangat berterima kasih karena program ini tidak bersifat instan, namun direncanakan dan dieksekusi dengan baik. Semoga kegiatan yang baik ini dapat terus berlanjut meskipun saya sudah pensiun,” ujar Kepala Sekolah.
Untuk memastikan para duta remaja itu memahami betul topik pelatihan, pembelajaran meliputi role model, interaksi langsung, dan pemecahan masalah. Selain disampaikan oleh dua dokter ahli gizi dari Puskemas Kenari, beberapa alumni juga ikut berbagi. Rias Martafari SE, yang menyampaikan pentingnya memanfaatkan sayuran yang mudah didapat di halaman rumah, seperti kelor (Moringa oleifera) , daun salam (Syzygium polyanthum), atau bunga telang (Clitoria ternatea). Ia menekankan agar anak-anak muda menghindari minuman berwarna-warni yang manis.