IPOL.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mendukung Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang digagas oleh Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum).
Pasalnya kegiatan ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Bulukumba, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
“Yang diuntungkan pasti banyak sekali. Mulai diuntungkan EO-nya dan berikut perangkatnya, kemudian juga tadi yang tari-tarian tadi, itu pakai kostum-kostum itu pasti UMKM yang menyiapkan kostum juga dapat kecipratan,” ujar Mendagri, Tito seperti dikutip media, Sabtu (12/9).
Bahkan, kata Tito, laju pertumbuhan ekonomi ini juga berdampak bagi daerah-daerah sekitarnya. Sebagai contoh, terlihat dari produksi bendera merah putih yang telah banyak diborong guna menyukseskan gelaran Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Bulukumba.
Selain itu, selama pelaksanaan kegiatan itu, kebutuhan terhadap penginapan, restoran, hingga transportasi juga mengalami kenaikan.
“Ini pasti mudah-mudahan akan makin menekan inflasi di wilayah Bulukumba, itu nilai ekonominya,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah pusat memiliki perhatian serius terhadap upaya pengendalian inflasi.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, angka inflasi di Indonesia terus mengalami tren positif. Berdasarkan data tradingeconomics.com per 1 Agustus 2023, angka inflasi Indonesia menyentuh angka 3,08 persen.
“Di angka 3,08 persen itu adalah angka yang sangat bagus sekali, di bawah 10 persen relatif bagus, di bawah 5 persen sangat bagus. Angka 3 persen menunjukkan bahwa barang-barang semua pangan tersedia dengan baik dan terjangkau,” terang Tito.
Mendagri pun mengajak semua pihak untuk terus memupuk rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Sebab keberadaan Indonesia telah diakui oleh negara lain di dunia, salah satunya G7.
Negara-negara itu memperhitungkan Indonesia lantaran mampu bangkit dari pandemi Covid-19, serta mampu mengendalikan inflasi.
“Negara Indonesia pascapandemi (pertumbuhan ekonomi) kita bangkit lebih dari 5 persen, dan per hari ini (pertumbuhan ekonomi di angka) 5,17 persen adalah salah satu yang tertinggi di dunia,” terang Tito.(Yudha Krastawan)