Adapun total kredit BRI hingga kuartal I-2023 telah mencapai Rp1.180,1 triliun, naik dari total portofolio kredit BRI pada kurun waktu yang sama tahun lalu mencapai Rp1.075,9 triliun. Untuk rinciannya, pertumbuhan kredit BRI disokong oleh segmen mikro dengan pertumbuhan mencapai 11,18 persen yoy.
Di samping itu, segmen konsumer juga tumbuh 13,7 persen yoy, segmen kecil 2,1 persen yoy, dan menengah 16,2 persen yoy. Pertumbuhan di segmen UMKM diikuti dengan pertumbuhan laba secara konsolidasian (BRI Group) sebesar 27,37 persen year on year (yoy) menjadi Rp15,56 triliun pada kuartal I 2023. Adapun asset BRI Group tumbuh 10,46 persen yoy menjadi Rp1.822,97 triliun.
Supari menambahkan, ke depan BRI akan terus berfokus pada pembiayaan di sektor UMKM. Terlebih, BRI selaku induk Holding UMi yang mesti menaruh perhatian lebih, akan terus mendorong peningkatan kapabilitas pengusaha dan usahanya.
Melalui holding atau sinergi ekosistem UMi antara Pegadaian, PNM dan BRI, diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi masyarakat ultra mikro dengan memperluas jaringan Unit Co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) dan memperdalam layanan produk dan jasa keuangan formal yang semakin lengkap. Holding UMi memastikan pelaku usaha ultra mikro memiliki pengetahuan, kemampuan dan kesempatan akses layanan keuangan yang adil dan inklusif sehingga dapat menaikkelaskan pelaku usaha ultra mikro.(Yudha Krastawan)