Meski begitu, untuk kurun waktu beberapa bulan terakhir, Pamrihadi mengakui dampak fenomena El Nino mempengaruhi produksi beras. Namun, kata dia hal itu bisa ditanggulangi dengan import beras yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
“Dampak El Nino pada 2026 lalu produksi beras mengalami penurunan 5,8 persen, 2015 sebesar 1,4 persen. Nah untuk 2023, 2,1 persen atau sekitar 1 juta ton beras. Tapi saat ini kita malah import besar sebanyak 2,5 juta ton. Tentu dengan seperti itu ketahanan pangan kita sudah terjaga,” katanya.(Sofian)