Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa basis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2023 adalah konsumsi masyakat atau rumah tangga yang mencapai 5,3 persen dan investasi yang meningkat 4,36 persen. Untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kedua sektor tersebut, menurut Mahendra ada sejumlah fokus di sektor jasa keuangan yang harus dioptimalkan antara lain pengembangan pembiayaan sektor UMKM dan pengembangan Pasar Modal.
Dikatakannya, pembiayaan UMKM dari perbankan dan perusahaan pembiayaan selalu menjadi prioritas kebijakan OJK. Saat pandemi, seluruh kredit restrukturisasi terkait UMKM diberikan perpanjangan sampai Maret 2024.
“Jadi seluruh perangkat kebijakan, pengawasan dan tindakan bagi ekosistem UMKM dan akses literasi bagi peningkatan masyarakat pada pemahaman serta pemanfaatan seluruh sektor jasa keuangan menjadi prioritas OJK,” katanya.
Sedangkan di sektor pasar modal, Mahendra menilai potensinya masih sangat besar untuk semakin meningkatkan pembiayaan perekonomian nasional. OJK mencatat jumlah investor Pasar Modal pada Juli 2023 sudah mencapai 11,42 juta investor atau sekitar 4,5 persen dari populasi Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80,44 persen investor merupakan generasi muda (Generasi Milenial dan Gen Z).