Musdalifah mengungkapkan, dalam pesta rakyat kali ini sangat ramai, selama 12 tahun dia melihat dan perayaan tahun ini paling ramai, antusias warga pun sangat tinggi. Warga berkolaborasi dengan badan pengelola Apartemen Kalibata City.
“Ada lomba kerupuk, kelereng diikuti anak-anak, teramai dari tahun sebelumnya, lebih 100 anak, itu saja sudah dibatasi, karena waktunya,” ujar Musdalifah yang juga pembina komunitas bazar dan paduan suara di apartemen setempat.
Kemudian ada lomba tumpeng pada pukul 12.0 WIB. Diikuti peserta Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak di 10 tower dari 18 tower di apartemen setempat.
“Untuk kriteria penilaian lomba tumpeng itu ada tiga, pertama dari rasa, kedua kreatif dalam menghias, dan penampilan tumpeng itu sendiri dan ketiga higienis, kebersihannya saat merangkai membuat tumpeng,” tukasnya.
Tumpeng yang masih polos itu, sambung dia, sampai di tempat baru boleh dirias, dihias, setelah dirias hasil tampilan terakhir seperti apa. Juri pun mencoba untuk rasanya. “Jangan-jangan tumpeng kurang garam. Lupa ngasih garam ke ayam mungkin, semisal,” tutur dia.