IPOL.ID – Imbas dugaan terjadinya pelecehan seksual, penyelenggara kontes ratu kecantikan internasional, Miss Universe Organization, memutus lisensi penyelenggaran Miss Universe di Indonesia. Sejauh ini Poppy Capella, direktur nasional PT. Capella Swastika Karya, selaku pemegang lisensi penyelenggaran Miss Universe untuk Indonesia dan Malaysia belum meminta maaf.
Miss Universe Organization yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) itu dalam pernyataan resmi melalui email, pada Sabtu (12/8),mengatakan pihaknya memutus hubungan dengan perusahaan pemegang waralaba Miss Universe di Indonesia dan membatalkan kontes di Malaysia.
“Kami memutuskan untuk membatalkan kontrak dengan PT Capella Swastika Karya dan direkturnya, Poppy Capella, yang juga memegang lisensi penyelenggaraan Miss Universe Malaysia,” tegas Miss Universe Organization, dikutip voa.
Sebelumnya, sebanyak enam kontestan Miss Universe Indonesia melayangkan laporan kepada polisi dan menuduh para penyelenggara melakukan pelecehan karena meminta para kontestan menanggalkan busana saat pemeriksaan tubuh atau “body check”.
“Sudah jelas pemegang waralaba ini tidak memenuhi standar merek kami, etika, atau ekspektasi yang tercantum dalam buku panduan waralaba dan kode etik,” kata rilis resmi Miss Universe Organization.
Usai kejadian pelecehan tersebut, para finalis Miss Universe Indonesia akhirnya melaporkan ke pihak berwajib. Namun hingga saat ini, Poppy Capella belum meminta maaf terkait adanya dugaan pelecehan oleh para finalis Miss Univers Indonesia.
Salah satu kuasa hukum korban pelecahan, Mellisa Anggraini menyebut, belum ada permintaan maaf dari Poppy Capella atas dugaan pelecehan yang dialami para finalis.
“Kalau dicermati lagi, belum ada kata maaf juga daripada Miss Universe Indonesia setelah semua kericuhan terjadi,” kata Mellisa Anggraini.
Menurut Mellisa, Poppy Capella masih merasa sebagai tertuduh dan bukannya mengakui kesalahan. “Dia tidak memberi statement yang jelas, bahkan ironisnya baru bereaksi ketika lisensinya sudah dicabut,” lanjut Mellisa Anggraini.
Mellisa sendiri mengaku mengapresiasi sikap tegas dari Miss Universe Global atas kasus dugaan pelecehan yang sudah sampai mendunia.
Sedangkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan laporan terkait adanya dugaan pelecehan seksual akan diselidiki.
Sementara Poppy dalam pernyataannya melalui Instagram mengatakan dia tidak membenarkan segala bentuk pelecehan seksual.
“Saya menekankan bahwa Saya, selaku direktur internasional dan pemilik izin Mss Universe Indonesia tidak terlibat sama sekali dan tidak pernah mengetahui, menyuruh, meminta, atau mengizinkan siapa pun yang berperan dan berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan Miss Universe 2023 untuk melakukan kekerasan atau pelecehan seksual melalui body checking sebagaimana yang ramai diberitakan,” kata Poppy.
Kontes Miss Universe di Jakarta digelar untuk menyeleksi peserta dari Indonesia yang akan berpartisipasi dalam kompetisi tahunan Miss Universe yang akan diselenggarakan di El Salvador akhir tahun ini.
Miss Universe Organization mengatakan pihaknya mengevaluasi kebijakan dan prosedur untuk menghindari kejadian yang sama pada masa depan dan menambahkan tidak ada persyaratan pengukuran atau dimensi tubuh tertentu untuk ikut dalam kontes kecantikan di seluruh dunia. (tim/voaindonesia)