IPOL.ID – Perbaikan saluran air di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur menimbulkan kemacetan arus lalu lintas hingga berdebu pada Jumat (4/8) siang.
Bahkan perbaikan saluran dianggap belum mendesak dan hanya buang-buang anggaran. Karena saluran air yang ada kondisinya masih layak di kawasan tersebut.
Terpantau dari perbaikan yang telah berlangsung selama satu pekan belakangan ini. Kerap membuat kemacetan dan berdebu. Kendaraan alat berat pun diturunkan untuk melakukan galian di lokasi.
Kemudian saluran air sepanjang 100 meter itu dipugar dengan memperbaiki U-ditch yang kondisinya masih cukup layak.
Padahal, di wilayah Jatinegara sendiri masih banyak saluran air yang seharusnya mendapat perhatian dan perbaikan lebih layak.
Siahaan, 46, warga sekitar yang menyebut perbaikan saluran air yang ada di depan tokonya terlihat hanya buang-buang anggaran. Karena selama ini saluran air yang ada masih sangat layak dan belum perlu dilakukan perbaikan.
“Salurannya masih bagus semua, paling hanya satu sampai dua saja penutupnya yang rusak. Eh ini malah diganti semua,” kata Siahaan di kawasan Otista, Jumat (4/8) siang.
Dia menambahkan, selama puluhan tahun tinggal di sekitaran Jalan Otista Raya, tidak ada genangan yang terjadi akibat saluran yang rusak. Bahkan, belum sampai 10 tahun belakangan ini, saluran yang ada juga dibenahi dengan menata ulang kondisi yang ada.
“Lebih baik perbaiki saluran di wilayah lain saja yang lebih membutuhkan pembenahan. Ini malah di depan toko saya yang kondisinya masih bagus,” keluhnya.
Dikonfirmasi awak media terkait hal itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Wawan Kurniawan mengatakan, perbaikan saluran air itu sesuai dengan pengajuan dari Satpel SDA Kecamatan Jatinegara.
“Perbaikan itu pengajuan dari Jatinegara dan sudah dibahas di seksi Perencanaan SDA Jakarta Timur,” ujar Wawan.
Dia katakan, pembangunan saluran di Jalan Otista dari arah Polsek Jatinegara menuju ke lampu merah Cawang baru existingnya saluran U-ditch lama yang sudah lebih dari 10 tahun.
Bahkan saluran tersebut banyak U-ditch yang rusak dan miring, tutupnya pun banyak yang pecah, elevasi saluran tersebut juga naik – turun.
“Sehingga ada beberapa titik air yang tergenang di saluran tersebut dan juga aliran tidak lancar, jadi kita memperbaiki elevasi saluran dan menurunkan dasar saluran agar air lebih lancar,” terangnya.
Kemudia Wawan mengungkapkan, sedangkan dari Gereja Tanjung Lengkong ke arah lampu merah Cawang baru, saluran eksisting masih mengunakan saluran lama dan sudah pecah-pecah.
Sehingga kalau hujan sering tergenang di Indomaret dan jalan masuk ke Kelurahan Bidara Cina. “Karena saluran lama mampet, oleh karena itu kita ganti dengan saluran U-ditch baru,” tandasnya. (Joesvicar Iqbal)