IPOL.ID-Lipoma merupakan benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit, tepatnya di antara kulit dan lapisan otot. Benjolan akibat lipoma terasa lunak, mudah digoyangkan, dan tidak menimbulkan rasa nyeri saat ditekan dengan jari.
Lipoma dapat dialami oleh semua kalangan, namun lebih banyak terjadi pada pria atau orang berusia 40-60 tahun. Kemudian berdasarkan hasil penelusuran jamkesnews.com, ditemui salah satu pasien terdiagnosa penyakit tersebut.
Beliau adalah Ibu Asmajati (66) seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas rawat dua. Kala itu Ibu Asmajati sedang menjalani perawatan pasca operasi pengangkatan lipoma pada lehernya.
Dirinya adalah warga asal Balikpapan Utara yang sengaja berobat ke Jakarta karena ingin dekat dengan anak-anaknya yang bekerja disini.
“Kebetulan kan anak saya merantau dan bekerja di Jakarta, saya pikir lebih baik disini saja biar enak ada yang mengurusi, jadi sudah hampir seminggu disini menjalani pengobatan. Awalnya ke puskesmas dulu untuk konsultasi, terus adapat rujukan ke Rumah Sakit Tria Dipa untuk tindakan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Asmajati pada Selasa (08/08).
Asmajati sempat bimbang saat ingin berobat ke puskesmas karena fasilitas terdaftarnya masih berada di Balikpapan Utara, namun beruntungnya sang anak yang mendampinginya memahami bahwa peserta JKN yang sedang berada diluar kota tetap bisa menggunakan kepesertaannya saat sedang berada diluar fasilitas kesehatan terdaftar, maksimal tiga kali kunjungan dalam satu bulan.
“Proses pendaftarannya sangat mudah menggunakan BPJS Kesehatan, cukup menyerahkan kartu identitas saja ke petugas langsung dapat pelayanan seperti biasa, bahkan petugasnya bilang sekarang juga bisa pakai Nomor Induk Kependudukan (NIK), pokoknya cepat dan mudah sekarang berobat baik itu di puskesmas atau rumah sakit juga sama,” tambahnya.
Setelah menjalani pengecekan darah lengkap beserta pemeriksaan penunjang seperti USG dan CT Scan, dokter menyatakan benjolan pada bagian lehernya adalah lipoma dengan ukuran yang cukup besar yang disebabkan oleh faktor usia. Sehingga perlu dilakukan operasi pengangkatan untuk mengobatinya.
“Karena dokter sudah menyarankan untuk operasi, saya langsung menyetujuinya, berhubung sudah menggunakan BPJS Kesehatan juga jadi gak perlu takut ditagih biaya. Alhamdulillah malam tadi proses operasinya berjalan lancar tanpa kendala, sekarang tinggal menunggu pemulihan saja sambil dirawat disini, sekaligus menunggu hasil observasi dokter karena katanya mau dicek faktor penyebab selain usia ada atau tidak,” ucap Asmajati.
Dua hari menjalani operasi dan perawatan di Rumah Sakit Tria Dipa sebagai peserta Program JKN kelas rawat dua, Asmajati mengungkapkan secara lantang bahwa pihak rumah sakit memberikan pelayanan yang apik. Seperti halnya pengalaman Asmajati ketika mendampingi sang suami yang sudah pernah memanfaatkan kepesertaan JKN nya juga untuk menjalani operasi syaraf terjepit.
“Tidak heran lagi ya sekarang kalau pelayanan rumah sakit kepada pasien BPJS Kesehatan itu bagus semuanya, tidak dibeda-bedakan dengan pasien umum, bahkan perawat dan dokternya juga sopan sekali. Sama seperti dulu waktu saya menemani suami yang dioperasi untuk menyembuhkan syarafnya yang terjepit, kami sangat puas sebagai pasien BPJS Kesehatan, meskipun saat itu rumah sakitnya ada di kalimantan tapi sama dengan disini layanannya,” imbuhnya.
Asmajati bersyukur selama menjadi peserta JKN ia sekeluarga tidak pernah mengalami kesulitan baik itu dari segi administrasi kepesertaan dan layanan di fasilitas kesehatan maupun penjaminan biaya pengobatan, semuanya selalu ditanggung oleh BPJS Kesehatan, berkat status kepesertaannya yang selalu aktif dan mau mengikuti prosedur yang berlaku. Akhir kata Asmajati mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya dan berharap Program JKN ini semakin maju serta memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat yang butuh bantuan. (Irma)