IPOL.ID – Pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk melakukan dukungan percepatan penanganan bencana banjir di Negara Libya, pada Jumat (22/9).
Bencana banjir melanda beberapa wilayah di Libya beberapa waktu lalu, berdampak pada 884.000 orang, 6.000 jiwa meninggal dunia dan 10.000 orang kini masih terus dalam pencarian.
Dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Rencana Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Indonesia ke Libya di Kemenko PMK, Jakarta pada Jumat (22/9) diputuskan bahwa pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Dalam kesempatan saat memimpin rapat, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy menyampaikan hal terkait bantuan pemerintah Indonesia tersebut.
“Sesuai dengan permintaan dari pemerintah Libya, Indonesia akan memberikan bantuan. Mengingat hubungan diplomatis antar dua negara ini sejak tahun 1991 dan juga kita memiliki hubungan sangat dekat dengan pemerintah Libya dan masyarakat Libya,” ujar Menko PMK RI, Muhadjir pada awak media, Jumat (22/9).
“Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan berupa bantuan logistik dan jasa yang masih dicocokan dengan kebutuhan di lapangan, menunggu kabar dari KBRI Tripoli. Sehingga yang kita kirim akan betul-betul yang dibutuhkan di sana,” tambahnya.
Pengiriman bantuan kemanusiaan ini akan dipimpin oleh Kepala BNPB.
“Koordinasi penanganan ini akan dilakukan oleh kepala BNPB, pengiriman bantuan diperkirakan dilaksanakan 27 September 2023,” kata Muhadjir.
Pada kesempatan sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto yang turut hadir dalam rapat menyampaikan, saat ini proses koordinasi dengan berbagai pihak masih terus dilakukan.
“Masih berkoordinasi terus dengan pemerintah Libya kira-kira barang yang diperlukan seperti apa, kita siapkan 45 ton dengan 16 jenis barang. Belum termasuk dengan bantuan yang dikumpulkan oelh Lembaga lain,” terang Suharyanto.
“Barang-barang yang sangat dibutuhkan ketika bencana banjir seperti tenda, selimut, matras, velbed, pakaian anak, pakaian dewasa, pakaian lansia, pakaian Wanita, alat pembersih, makanan siap saji, kemudian genset. Untuk yang meninggal disiapkan kantong mayat dan kain kafan,” ungkapnya.
Suharyanto menjelaskan, sebelumnya pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa kali pengiriman dukungan kemanusiaan ke negara sahabat selain logistic juga tim Search and Rescue (SAR) dan Emergency Medical Team (EMT).
“Indonesia sudah punya pengalaman memberikan bantuan ke Pakistan, Turkiye dan Surya. Tim SAR dan EMT sudah ada dan sudah pernah bertugas ke luar negeri,” tutup Suharyanto. (Joesvicar Iqbal)