IPOL.ID – Memasuki musim penghujan. Pemerintah DKI Jakarta mengaku bersiap menghadapi musim hujan yang berpotensi terjadi November 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, wilayah Jabodetabek sudah memasuki akhir pancaroba dan akan diguyur hujan pada bulan depan.
Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya mengaku senang bila Jakarta terus-terusan diguyur hujan. Lantaran pada bulan-bulan sebelumnya dilanda kemarau panjang atau cuaca ekstrem.
“Ya kita doakan enggak banjir, tapi hujan tetap ada, supaya semuanya bisa nyaman,” kata Pj Heru di Jakarta, Kamis (26/10).
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini pun kegirangan bila Jakarta hujan. Hal itu pun dapat menyelesaikan masalah polusi udara dan juga kekeringan di sebagian wilayah DKI. “Ya senang dong kalau hujan,” urainya.
Pemprov DKI akan menjalankan sejumlah strategi untuk mengatasi masalah banjir. Penanganan banjir antara lain dengan penghijauan serta pengelolaan aliran sungai dan saluran air di sejumlah lokasi rawan.
Menurut Pj Heru, strategi penanganan banjir dalam tiga tahap, yaitu prabanjir, saat banjir, dan pascabanjir. Untuk penanganan prabanjir, dilakukan dengan pengurasan, pengerukan waduk, serta servis pompa dan pompa mobil.
Pada prabanjir, dipersiapkan infrastruktur pengendalian banjir yang meliputi normalisasi kali atau sungai dan menjalankan sistem polder.
“Dilakukan pula run-off control pada situ atau embung, on site detention, serta retensi pada sumur resapan dan ruang terbuka hijau,” tutupnya. (Sofian)