IPOL.ID – Jepang menyampaikan pada Selasa (17/10) bahwa mereka akan memberikan bantuan kemanusiaan sebesar USD10 juta atau sekitar Rp157,21 miliar bagi warga sipil di Jalur Gaza.
“Kami akan terus melakukan upaya diplomatik sehingga bantuan yang diperlukan, seperti makanan, air, layanan medis dan kesehatan akan sampai ke warga sipil yang tidak berdosa dan para pengungsi Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa dalam sebuah konferensi pers, seraya mengulangi kecaman Jepang terhadap Hamas atas serangan-serangan teror yang dilancarkannya.
Dia mengatakan, bantuan tersebut akan disalurkan melalui lembaga-lembaga internasional
Stabilitas di Timur Tengah sangat penting bagi Jepang, yang sangat bergantung pada impor minyak mentah dari wilayah tersebut.
Jepang juga merupakan sekutu dekat AS tetapi secara tradisional mempertahankan hubungan persahabatan dengan Iran, musuh lama Israel dan pendukung Hamas.
Kamikawa berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian melalui telepon pada hari Selasa sebagai bagian dari upaya diplomatik Jepang untuk membantu meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Kamikawa, yang menjadi menteri luar negeri sekitar sebulan yang lalu, telah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan rekan-rekan regionalnya dari negara-negara di wilayah tersebut seperti Mesir, Yordania, dan Arab Saudi, serta Israel dan Palestina.
Israel dan Hamas telah berperang sejak kelompok militan Islamis tersebut melancarkan serangan mendadak dari Jalur Gaza ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang memicu pembalasan Israel. Ribuan orang dari kedua belah pihak telah tewas sejauh ini.
Situasi kemanusiaan di Gaza yang dikuasai Hamas dengan cepat memburuk karena Israel telah mengepung daerah kantong tersebut dan memutus utilitas dasar, dan peringatan terhadap penduduk untuk mengungsi dari utara Gaza telah membuat ratusan ribu warga Palestina mengungsi.
Dalam sebuah langkah terkait pada hari Selasa, Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Hideki Murai mengatakan pada konferensi pers terpisah bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi warga negara Jepang di Israel dengan pesawat Pasukan Bela Diri akhir pekan ini.
Jepang mengirim tiga pesawat SDF pada hari Sabtu, dua di antaranya telah tiba di Yordania, dan satu lagi bersiaga di pangkalan SDF di Djibouti di Afrika Timur.
Pada hari Sabtu, 51 warga negara Jepang dievakuasi dari Israel dengan menggunakan pesawat angkut militer Korea Selatan ke pangkalan udara di luar Seoul, dan delapan orang lainnya meninggalkan Tel Aviv menuju Dubai di Uni Emirat Arab dengan menggunakan pesawat yang disewa dari Jepang pada hari Minggu.
“Sekitar 900 warga negara Jepang masih berada di Israel dan Palestina, termasuk sejumlah kecil di Gaza yang terus berkomunikasi dengan pemerintah,” ujar Kamikawa dilansir Japan Times, Selasa (17/10). (far)