IPOL.ID – Badan Pengawas Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menjelaskan sejumlah titik rawan dalam pemilu 2024. Diantaranya, politik uang, politisasi SARA, pelanggaran netralitas ASN, data dan pemutakhiran data pemilih, kerumitan pungut hitung, hoaks, berita bohong, dan ujaran kebencian.
Untuk itu, Herwyn meminta mahasiswa turut membantu Bawaslu dalam melakukan pengawasan Pemilu dan Pemilihan 2024, sebab Bawaslu memiliki keterbatasan SDM. Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang mengawasi proses pemilu dan pemilihan akan meminimalisir terjadinya pelanggaran.
“Bawaslu berharap, karena keterbatasan itu semakin banyak orang yang melakukan pengawasan, hal itu akan mempersempit orang melakukan pelanggaran hukum,” katanya saat melakukan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023).
Dalam kesempatan itu, koordinator divisi sumber daya dan organisasi menjelaskan, pemilu dan pemilihan merupakan pesta rakyat untuk memilih pejabat yang nantinya akan membuat kebijakan dan menentukan hajat hidup orang banyak.