IPOL.ID– Ratusan warga Kampung Bayam, Senin (16/10) mendatangi gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Ratusan warga itu diterima oleh sejumlah anggota DPRD DKI perwakilan tiga fraksi yakni Suut (PKS), Sutikno (PKB), Wibi dan Hasan Basri Umar (Nasdem).
Kepada para wakil rakyatnya, masyarakat mengeluh karena hingga kini tidak bisa menempati rumah susun Kampung Bayam. “Kalau dibiarkan, masyarakat Kampung Bayam akan menggelar aksi demonstrasi saat pelaksanaan pilkada dunia U-17. Ini akan membuat citra Indonesia sebagai tuan rumah tercoreng,” ujar Wakil Sekretaris Fraksi Nasdem, Hasan Basri Umar kepada ipol.id, Senin (16/10).
Dia mengatakan, kondisi saat ini tergolong sangat mengkhawatrikan. Sebab, sambung HBU biasa Hasan Basri disapa warga menceritakan selama ini hanya tinggal di Selasar rusun Kampung Bayam.”Nah itu diperparah dengan semua fasilitas seperti air, listrik dan lainya yang dimatikan sehingga masyarakat tidak bisa dengan nyaman menempati rusun meski tinggal di Selasar,”katanya.
Uniknya, masyarakat merasa kecewa lantaran di era Anies Baswedan. Masyarakat sudah diberikan tempat tersebut, meski tidak dikasihkan kuncinya.”Saat ini masyarakat pun minta agar biaya sewa tidak mahal, karena Rp.1,8 juta sebulan sangat tinggi untuk biaya sewa rusun. Meraka berharap bisa menempati dengan biaya sewa pada kisaran Rp765.000 per bulan,” katanya.
Karena itu, Pj Gubernur memfasilitasi warga Kampung Bayam agar bisa menempati rusun sesuai dengan kemampuan.”Kita pun (DPRD DKI) sedang berupaya agar masyarakat bisa secepatnya menempati rusun tersebut. Dan saat ini kita sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” tutupnya.(Sofian)