IPOL.ID – Aparat tim penjinak bom (Jibom) dan Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya dikerahkan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di proyek pembangunan satu unit rumah di Jl. Perahu, No 2, RT 07/02, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, dalam peristiwa penemuan benda mencurigakan berwarna putih oleh empat pekerja setempat. Seorang pekerja berinisial A, 49, menggetok benda mencurigakan berwarna putih diduga berbentuk pipa yang memiliki panjang 30 sentimeter dengan diameter 0,5 mm.
Tak ayal, setelah digetok benda mencurigakan itu meledak hingga mengakibatkan A tewas seketika di TKP. Sedangkan tiga pekerja lainnya mengalami luka-luka dampak dari ledakan itu.
Aparat Polsek Setiabudi yang mendapat laporan langsung mengecek lokasi kejadian, berkordinasi dengan tim Jibom dan Gegana. Olah TKP pun dilakukan untuk menyelidiki penyebab dan sumber ledakan tersebut.
Di lokasi kejadian, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, setelah dilakukan olah TKP dan saat ini masih berlangsung, pertama dilakukan oleh tim Jibom dan Gegana Sat Brimob Polda Metro Jaya.
Penyisiran pun dilakukan dan saat ini juga masih berlangsung olah TKP, identifikasi oleh tim identifikasi Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan juga tim identifikasi dari Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya.
“Saat ini masih berlangsung (olah TKP) dan situasi sampai saat ini aman terkendali,” tegas Ade Ary di lokasi kejadian di kawasan Setiabudi, Rabu (18/10).
Hingga kini, aparat kepolisian juga masih mendalami sumber benda mencurigakan yang menimbulkan ledakan tersebut. “Ini masih kami dalami. Saat ini olah TKP masih berlangsung ya,” ujar Kapolres.
Ditanyakan apakah terkait peristiwa lalu soal penanaman bom dan informasi pernah ada ledakan juga, Ade Ary menjawab, pihaknya akan melakukan pengecekan.
“Kami belum dengar informasi itu, namun proses interogasi terhadap tiga saksi masih berlangsung, mereka masih ditangani di puskesmas terdekat ya,” kata Kapolres.
Lebih lanjut, Ade Ary menegaskan bahwa keempat pekerja saat itu sedang menggali dengan kedalaman 2 meter untuk membangun fondasi di proyek pembangunan rumah hunian tersebut.
“Jadi bukan septic tank ya, tapi sedang menggali fondasi,” ungkapnya.
Kombes Ade Ary mengungkapkan, korban dalam kejadian ledakan itu ada empat orang, satu orang yakni A meninggal dunia. Ditemukan di lokasi galian fondasi itu. Kemudian tiga korban lainnya luka ringan dan saat ini telah mendapatkan perawatan pengobatan di puskesmas terdekat.
“Semua korban ini pekerja ya,” tegas Kapolres. (Joesvicar Iqbal)