IPOL.ID – Ganjar Pranowo, calon presiden, menyatakan Yogyakarta punya arti penting bagi Ganjar dan Mahfud.
Yogyakarta sendiri merupakan kota yang kaya akan sejarah, pusat perjuangan Republik Indonesia, pusat kebudayaan, dan tujuan pelajar.
Jogja adalah tujuan populer bagi individu yang ingin meningkatkan kecerdasan dan spiritualitasnya untuk menjadi orang yang lebih baik dan terpuji dari seluruh Indonesia dan dunia.
“Ganjar-Mahfud adalah dua talenta yang tamat belajar di DIY,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini pada Kamis, (16/11/2023).
Menurut Ganjar, dirinya dan Mahfud MD merupakan dua anak bangsa yang secara historis terpanggil untuk mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden. Seperti yang ditunjukkan oleh pendiri negara tersebut, kedua keturunan ini berjuang demi nasib negara dibandingkan terlibat dalam wacana tentang kekuasaan.
Ia menggarisbawahi, perjuangan pejuang Jogja bukan untuk mundur dari penjajah. Dan itu justru akan menambah semangatnya membela bangsa Indonesia.
Seperti diketahui, pada 20 Mei 1998, Ngarso Dalem Sri Sultan HB, Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, bersuara terkait reformasi. Reformasi muncul saat itu karena masyarakat Indonesia tunduk pada pemerintahan yang otoriter, media ditindas, dan pertemuan publik dilarang.
“Sultan pun ikut berjuang di ranah publik. Saat itu masyarakat marah pada situasi KKN dan Pemerintah sentralitas bukan otonomi daerah. Hingga akhirnya bisa berubah seperti sekarang ini,” tambahnya.
Namun saat ini, permasalahan seperti mahalnya bahan pokok, mahalnya pupuk, dan korupsi kembali menjadi kekhawatiran masyarakat. Dan kini sejarah sekali lagi memberi isyarat untuk berada di sini dan menyaksikannya sampai akhir.
“Dari waktu ke waktu pemerintah sebenarnya telah memperbaiki. Dan rakyat itu ingin dituntaskan, itu PR bersama-sama,” tambahnya.
Ganjar Pranowo menggarisbawahi, apapun akan terwujud jika keinginan masyarakat tidak dihalangi. Pada akhirnya akan sampai di muara, seperti air yang bergerak.
Namun, ia menekankan bahwa menentang hukum bukanlah cara untuk memenangi pertarungan ini.
Oleh karena itu, beliau meminta agar Tim Pemenangan Daerah menyusun buku kecil yang dapat digunakan oleh tim. Tujuannya adalah tim pemenang tidak melanggar peraturan apa pun. Mirip dengan saat kita memposting foto di mana pun kita bisa.
“Kalau ada mengganggu laporkan. Saya yakin Bawaslu akan netral. Polisi TNI akan netral,” tandasnya.
Dia melanjutkan, masyarakat saat ini membutuhkan banyak kesempatan kerja saat ini, dan berinvestasi menjadi lebih mudah.
Oleh karena itu, pemerintah perlu membina wirausaha. Dan semua itu bisa terwujud jika pendidikan yang terjangkau dan berkualitas mampu menghasilkan sumber daya manusia yang baik. (adv/sol)