Widjayanti menjelaskan, pada satu bank pemerintah di wilayah Bekasi itu dia diminta mengisi formulir penarikan uang sebanyak Rp140 juta dari deposito miliknya.
Setelah melakukan penarikan, pelaku mengambil seluruh uang dengan dalih bahwa tas yang dibawa Widjayanti saat kejadian berukuran terlalu kecil sehingga tak menampung uang.
“Dimasukkan ke tas dia (pelaku) terus ditutup kerudung. Habis itu jalan lagi. Alasannya si orang Singapur mau cari buah di minimarket. Turunlah kita di minimarket,” kata dia.
Ketika tiba di minimarket, pelaku yang mengaku sebagai kepala cabang bank tersebut menepuk lengan korban dengan dalih menyebut Widjayanti menyerupai sosok Ibunda pelaku.
Diduga tepukan pada lengan itu merupakan cara agar Widjayanti tetap dalam pengaruh hipnotis, karena setelahnya korban diminta untuk mengambil barang belanja.
“Dia (pelaku) bilang mau pergi sebentar, dia kasih tulisan (daftar belanja ada roti, madu). Saya ikuti, saya taruh ke kasir. Tapi setelah ditunggu mereka enggak datang kembali,” ucap Widjayanti.