IPOL.ID – Warga di kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur mempertanyakan efektivitas Sodetan Kali Ciliwung. Lantaran belum adanya efek yang baik bagi warga setempat.
Karena sejak proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp1,2 triliun yang diresmikan pada bulan Juli 2023, hingga kini warga setempat belum merasakan manfaatnya.
Hal itu bukan tanpa sebab, pada Rabu (15/11) permukiman warga Kebon Pala, RW 04 dan RW 05, Kampung Melayu masih terendam banjir dari luapan Sungai Ciliwung dengan ketinggian 65 sentimeter.
Jangankan membuat bebas banjir, bagi warga Kebon Pala proyek Sodetan Ciliwung bahkan tidak mengurangi ketinggian banjir yang merendam permukiman mereka.
“Belum terasa manfaatnya. Masih sama saja seperti yang dulu. Berkurang pun tidak, sama aja,” ungkap Ketua RT 13/RW 04, Sanusi pada awak media di Jatinegara, Rabu (15/11).
Mereka mengaku bila banjir yang merendam permukimannya imbas debit air kiriman dari Bogor, Jawa Barat karena pada Selasa (14/11) tinggi muka air Bendungan Katulampa naik Siaga 3.
Tapi warga Kebon Pala yang sudah puluhan tahun menjadi korban banjir Kali Ciliwung, ketinggian 65 sentimeter merupakan hal normal bila Bendungan Katulampa berstatus Siaga 3.
Ketinggian air di permukiman warga Kebon Pala tidak berkurang meski proyek Sodetan Kali Ciliwung yang disebut dapat mengalihkan debit air Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).
“Menyayangkan (proyek Sodetan Ciliwung tidak terasa manfaatnya), tapi saya enggak bisa ngomong apa-apa. Itu kan pemerintah punya,” keluh Sanusi.
Sanusi menegaskan, banjir merendam di permukiman akibat luapan Ciliwung ini sudah ke empat kalinya terjadi selama rentan bulan November 2023.
Paling parah pada Minggu (5/11) saat warga Kebon Pala terendam banjir dengan ketinggian 175 sentimeter imbas debit air kiriman dari Bogor, Depok, dan hujan lokal di Jakarta.
“Sejauh ini belum ada warga yang mengungsi,” ungkap Sanusi.
Mengacu laman pu.go.id pembangunan Sodetan Ciliwung dilakukan dengan membuat terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter.
Proyek yang terletak di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara berfungsi mengalirkan 60 m3/detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.
Pengerjaan proyek Sodetan Kali Ciliwung yang dimulai tahun 2013 dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan menelan anggaran sekitar Rp1,2 triliun. (Joesvicar Iqbal)