IPOL.ID – Puluhan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran di kawasan Manggarai Utara I, Tebet, Jakarta Selatan, untuk melakukan pembersihan di lokasi yang rawan bangunan roboh.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, BPBD DKI memonitor terus semua wilayah di DKI setiap ada kejadian bencana. BPBD DKI turun diawal setelah dilakukan pendinginan oleh Damkar.
“Kami BPBD DKI langsung turun dengan membawa bantuan-bantuan sandang, biskuit, air mineral, terpal, selimut dan bantuan lainnya. Tentunya berkordinasi dengan lurah dan camat setempat,” kata Isnawa pada ipol.id di lokasi kebakaran, Kamis (14/12).
Isnawa menjelaskan, satu tenda darurat sementara terpasang, dan satu tenda lainnya dilakukan pemasangan di lokasi kebakaran di Manggarai Utara I, Tebet. Satu tenda besar itu bisa memuat 100 orang, dan dua tenda didirikan ini menurutnya, cukup karena jumlah penyintas kebakaran di Manggarai Utara ini ada sekitar 200 jiwa.
“Kami sudah dirikan dua tenda di lokasi dan kami juga kordinasi dengan lurah Manggarai yang menginformasikan bahwa warga terdampak tidak mau diungsikan terlalu jauh dari SD Cibono dan SKKT makanya BPBD mendirikan tenda ini,” ujar Isnawa.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan sebanyak 30 personelnya bersama Sudin Sosial Jakarta Selatan, Puskesmas Kecamatan Tebet dengan mendirikan posko kesehatan.
Intinya Pemprov DKI akan menfasilitasi semua kebutuhan warga terdampak kebakaran di Manggarai Utara, baik itu makan, sandang, kesehatan, memberikan pelayanan surat-surat yang terbakar dan lainnya.
“Semua sudah dikordinasikan pihak Kecamatan Tebet untuk membantu melayani masyarakat terdampak. Kami monitor selalu”.
Nantinya, lanjut Isnawa, Sudin Sosial Jakarta Selatan membuat dapur umum. Mempersiapkan untuk memasak, selain biskuit, makanan diberikan, Pak Lurah Manggarai bantu sekitar 200 nasi bungkus untuk sementara sambil menunggu Sudin Sosial masak di dapur umum.
“Semua kebutuhan untuk anak-anak juga tercover, didata, anak-anak sekolah, kesehatannya dipantau puskesmas. Setiap saat dicek oleh petugas kesehatan. Seperti pemberian obat-obatannya,” tukasnya.
Sementara, untuk berapa lama pendirian tenda darurat di lokasi kebakaran akan dilihat kondisi situasionalnya. Jika dirasa dalam 4 hari berkurang tidak ada warga yang mengungsi, karena warga terdampak tidak mau berlama-lama ditenda. Kemudian jika 5 hari selesai, maka tenda bakal ditutup.
“Namun terpenting adalah BPBD DKI akan kordinasi melakukan pembersihan puing-puing sisa kebakaran, saya sudah meninjau lokasi. Tentunya rawan ya ada beling, kaca, kawat-kawat, dan besi,” ungkap Isnawa.
Menurutnya, akan berbahaya juga bagi warga yang terdampak ketika masih mengais sisa-sisa kebakaran dan terlihat ada juga sejumlah bangunan yang rawan roboh.
“Saya sudah kordinasikan Pak RW, Pak RT agar bangunan yang rawan itu dirobohkan di lokasi karena membahayakan keselamatan warga,” tuturnya.
Sementara itu, aparat Polsek Tebet juga sudah memberikan garis police line di TKP, agar warga terdampak tidak memasuki bangunan yang rawan roboh dari material yang berisiko itu.
“Karena masih dalam taraf penyelidikan, itu harus diantisipasi juga,” pungkas Isnawa. (Joesvicar Iqbal)