IPOL.ID – Pemerintah diminta menghentikan sementara kegiatan smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali.
Permintaan itu disampaikan oleh mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif saat dihubungi wartawan, Selasa (26/12).
“Keluarga meminta kepada kementerian ESDM, Kemenperin, Kemenakertrans, KLHK dan Pemprov untuk menghentikan kegiatan smelter,” kata Laode.
Laode merupakan salah satu keluarga dari Laode Abdul Mursalim, pekerja di PT ITSS yang menjadi korban meninggal dunia akibat ledakan tungku smelter itu.
Permintaan itu Laode sampaikan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut Laode, kegiatan smelter nikel itu harus dihentikan sampai hasil pemeriksaan dari auditor pemerintah yang independen terbit.
Selain itu, pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas peristiwa nahas itu juga diproses secara hukum. “Sampai dengan hasil audit keselamatan, lingkungan dan HAM dari auditor pemerintah yang independen keluar,” ujar Laode.