IPOL.ID – Anak berusia 10 tahun yang tewas usai dibanting ayah kandungnya di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga jasadnya diautopsi di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah rampung dilakukan tim dokter.
Kini korban anak pembunuhan dari ayah kandungnya Usman, 44, jenazah Kurniawan itu diserahkan pihak RS Polri Kramat Jati ke pihak keluarga pada Kamis (14/12) sore.
Jenazah bocah semasa hidup karib disapa Awan itu diserahkan setelah proses autopsi memastikan penyebab kematian rampung dilakukan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati.
Dalam penyerahan jenazah di RS Polri Kramat Jati itu, pihak keluarga korban yang masih berduka diwakili sejumlah pengurus RT 22/RW 17, Kelurahan Penjaringan, tempat korban tinggal.
“Ibu korban di rumah. Sudah didampingi (psikologisnya) oleh Ibu-Ibu lain. Untuk korban ini anak ketiga dari empat bersaudara,” tutur Ketua RT 22/RW 17, Penjaringan, Sudiono, Kamis (14/12).
Rencananya setelah penyerahan jenazah korban akan dibawa ke rumah untuk dilakukan Salat Jenazah, lalu dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat.
Lokasi pemakaman korban di TPU Tegal Alur ini sesuai dengan permintaan pihak keluarga besar yang tidak bisa datang langsung ke RS Polri Kramat Jati karena masalah biaya dan masih berduka.
“Tadinya jenazah mau dimandikan di rumah. Cuman karena katanya kalau selesai autopsi itu sudah langsung dimandikan jadi di rumah nanti disalatkan saja, baru dibawa ke TPU,” kata Sudiono.
Dukacita menyelimuti para pengurus RT 22/RW 17 yang datang ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati didampingi penyidik untuk mengambil jenazah korban Kurniawan.
Selain itu, Sudiono menjelaskan, semasa hidup Kurniawan merupakan sosok yang dikenal ceria dan mudah bergaul di lingkungan warga, bahkan di antara pegawai Kelurahan Penjaringan.
“Semua kenal dia, pak lurah, Bhabinkamtibmas, Babinsa kenal. Karena memang Awan itu sering di kantor kelurahan, jadi semua kenal dia. Anaknya enggak bandel,” tukas Sudiono. (Joesvicar Iqbal)