Jumlah pengungsi terbesar, lanjut dia, dari Kecamatan Wulanggitang, sebanyak 3.609 jiwa. Berikutnya pengungsian dari Kecamatan Titehena berjumlah 1.698.
Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki selama 14 hari. Terhitung sejak 1 hingga 14 Januari 2024. Melalui penetapan status, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya untuk penanganan darurat, khususnya penanganan warga pengungsi.
Pemerintah daerah dibantu TNI-Polri membantu mengoperasikan dapur umum di kantor Camat Wulanggitang, tepatnya di Desa Boru. Di samping itu, aparat Polri juga membuka dapur umum portabel. Kedua fasilitas itu guna memenuhi kebutuhan makan dan minuman warga di beberapa titik di kecamatan itu.
Dua dapur umum lainnya beroperasi di Desa Konga, dioperasikan Kementerian Sosial dan TNI.
Sementara, BPBD bersama mitra lainnya terus memenuhi kebutuhan untuk mengoptimalkan pelayanan di pos pengungsian. Mendukung upaya ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur bekerja sama dengan Bank NTT membuka donasi masyarakat untuk membantu pelayanan para pengungsi.