IPOL.ID – Miris sejumlah warga RW 06 Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, membangun jembatan penyeberangan orang secara swadaya di atas saluran Penghubung (Phb) Penganten Ali. Muncul keluhan hingga harapan warga supaya jembatan bisa dibangun permanen.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua RW 06 Ciracas, Ali Effendi, lantaran lama menunggu perbaikan jembatan permanen dari pihak kelurahan atau kecamatan maka pihaknya bersama warga sepakat untuk membangun (jembatan-red) swadaya, ala kadarnya.
Jembatan itu dibuat dengan menggunakan papan dan balok. Alasannya, jembatan itu sangat dibutuhkan warga sekitar setiap harinya untuk menuju ke Jalan Penganten Ali maupun sebaliknya.
“Warga sementara membuat jembatan secara swadaya ala kadar. Supaya anak-anak bisa menyeberang untuk berangkat/pulang sekolah. Kalau tidak ada jembatan, jalannya harus muter jauh lewat Jalan Mawar,” ungkap Ali di Kelurahan Ciracas, Rabu (24/1).
Dijelaskannya, pembangunan jembatan dilakukan warga pada hari Sabtu (20/1) dan Minggu (21/1) lalu, dengan gotong royong. Panjang jembatan dibangun sekitar 3 meter dan lebar 90 sentimeter. Sebelumnya, jembatan ambruk saat debit air di Phb Penganten Ali tinggi pada Kamis (11/1), saat lokasi diguyur hujan deras. Tebing sepanjang tujuh meter dengan tinggi 2,5 meter longsor menimpa jembatan hingga roboh.
Sementara, Lurah Ciracas, Sudarna bersama jajarannya meninjau jembatan yang dibangun swadaya oleh warga. Pihaknya langsung koordinasi dengan Satpel Bina Marga Kecamatan Ciracas, agar dibangun jembatan secara permanen.
Karena keberadaan jembatan ini memang sangat dibutuhkan masyarakat setiap harinya. Banyak anak sekolah yang memanfaatkan jembatan untuk menuju sekolahnya di Jalan Penganten Ali.
“Kami sudah minta bantuan Bina Marga untuk dibangun jembatan secara permanen karena sangat dibutuhkan warga. Rencananya, Rabu ini disurvei terlebih dulu oleh Sudin Bina Marga,” tukas Sudarna.
Pihaknya juga sudah koordinasi dengan Satpel Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Ciracas agar bagian turap longsor cepat diperbaiki. Karena kondisinya sangat membahayakan. Khususnya bagian turap yang mulai berlubang dan miring nyaris runtuh.
Selain itu, pihaknya juga menelusuri sumber genangan di Jalan Penganten Ali. Diketahui ada satu beton U Dicth ukuran 60 sentimeter menganga. Sehingga menyumbat sistem aliran drainase dan membuat debit air tinggi.
“Lokasinya persis di dekat gerbang perumahan Grand 8, RT 13/06. Rencananya akan diperbaiki PPSU bersama SDA agar aliran air berfungsi normal kembali,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)