“Jadikanlah ponpes ini menjadi satu pandangan persepsi. Ke depan inginnya dibuat standarisasi, kelas-kelasnya,” ujar Ibnu usai peresmian Pondok Pesantren (Ponpes) Darul At-Taubah di Rutan Kelas I Cipinang, Selasa (9/1).
Menurutnya, ponpes ini penting untuk membina kepribadian Warga Binaan, khususnya dalam hal kerohanian, insyaAllah 40 Warga Binaan Permasyarakatan yang dipastikan menjadi santri di ponpes ini. Sehingga saat santri ini kembali ke orang tuanya, lingkungannya, mereka dapat mengamalkan dan mengembangkan ilmu agamanya.
“Tahap awal ini ada 40 assessment santrinya, dan nanti tiga bulan itu akan dievaluasi tentang proses pengajarannya, tentang tingkat pemahamannya, tingkat keilmuannya, dari evaluasi itu nanti dari kantor Kemenag memberikan sertifikasi,” katanya.
Ibnu menegaskan bahwa kurikulum dan pengajarnya itu juga telah terverifikasi oleh Kakanwil Kementerian Agama.
“Berdasar akreditasi itu membuat program pendidikan keagamaan secara tingkat di pondok pesantren ini adalah betul-betul di bawah pimpinan di bawah pengendalian dan kontrol dari kantor wilayah Kemenag DKI Jakarta,” ungkapnya.