IPOL.ID – Katalin Novak, Presiden Hongaria, mengundurkan diri setelah skandal memaafkan seorang pria yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak atau pedofil.
Ya, Novak mengundurkan diri setelah memberikan pengampunan kepada seorang pria yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak. “Saya melakukan kesalahan,” kata Novak dalam pidato yang disiarkan televisi nasional setempat, mengutip TASS, Minggu (11/2/2023).
Dia menambahkan bahwa hari Sabtu adalah hari terakhir dia berpidato di hadapan bangsanya sebagai Presiden.
Semua partai oposisi di Hongaria pun menuntut pengunduran diri Novak.
Permintaan Naaf Novak
Tahun lalu, dia memberikan pengampunan kepada seorang pria yang terlibat dalam kejahatan pedofil. Baru-baru ini dilaporkan bahwa seorang wakil kepala panti asuhan, yang berusaha menutupi bos pedofilnya yang dinyatakan bersalah atas kejahatan tersebut, dan yang memeras salah satu anak di bawah umur agar menarik kembali kesaksiannya, dibebaskan bersama dengan narapidana lainnya. Pengampunan itu bertepatan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Budapest.
“Saya membuat keputusan yang penuh belas kasihan yang telah membingungkan dan mengkhawatirkan banyak orang. Dapat dimengerti jika mereka menginginkan penjelasan,” kata Novak, seraya menambahkan, bahwa hak untuk memberikan pengampunan mungkin merupakan hal yang paling rumit, karena nasib seseorang harus ditentukan.
“Pada bulan April lalu saya mengambil keputusan untuk memberikan grasi dengan keyakinan bahwa terpidana tidak melakukan kekerasan terhadap kerentanan anak-anak yang diasuhnya. Saya melakukan kesalahan karena grasi dan ketiadaan penalaran tersebut cocok untuk memicu keraguan atas zero toleransi. itu berlaku untuk pedofilia,” katanya.
“Tidak ada keraguan di sini, dan tidak ada keraguan. Saya tidak akan pernah menunjukkan belas kasihan kepada seseorang yang, saya yakin, menganiaya anak-anak secara fisik atau mental. Dulu dan sekarang seperti itu,” paparnya.
Novak menyampaikan permintaan maafnya kepada semua orang yang mungkin merasa terluka dan kecewa dengan keputusannya. Novak mengatakan bahwa politik adalah dunia yang keras, terkadang kejam. Namun dia senang bisa mengabdi pada negara dan rakyatnya sebagai presiden.
Situasi dengan Novak telah menimbulkan kekhawatiran serius di Pemerintahan Hongaria. Menurut sumber, Perdana Menteri Viktor Orban sangat kecewa dengan tindakan presiden dan kantornya. Dalam upaya untuk meredam skandal tersebut, pada tanggal 8 Februari ia menyarankan agar parlemen melakukan amandemen terhadap konstitusi nasional yang akan melarang pemberian pengampunan bagi narapidana pedofil. (ahmad)