Hari ini, lanjutnya, rakyat sudah berada di titik bahwa mereka akan memilih orang yang akan bisa memberikan apa kepada mereka hari ini, bukan untuk 5 tahun ke depan. Tidak mempedulikan apakah presiden yang mereka pilih memperjuangkan mereka atau tidak selama 5 tahun.
“Kita tidak bisa menafikkan keterpilihan Prabowo Gibran adalah karena gelontoran BLT yang diturunkan Jokowi melalui APBN. Artinya masyarakat tidak berpikir panjang bahwa yang ia terima hari itu yag kemudian menjadi acuan dia dalam menentukan pilihan,” papar Wanda.
Wanda menjelaskan bahwa hal ini bukan sepenuhnya salah masyarakat, politisi berkali kali menipu rakyat menjanjikan sesuatu yang tidak pernah di deliver kepada rakyat. “Kalau GM (Goenawan Muhammad) menangis karena merasa tertipu oleh Jokowi, saya sudah sudah enggak menangis lagi, walaupun 2 kali jadi pendukung keras. Karena saya sudah melihat itu ketika saya dulu 98 mendukung pak Amien Rais. It’s happen again di era Jokowi,” terangnya.
Menurut Wanda PR yang cukup besar di pemerintahan yang belum ada politisi yang berintegritas bermoral dan profesional. Hal ini dikarenakan tidak ada parpol atau politisi yang mau melakukan cek and balancing terhadap kekuasaan, malah beramai-ramai masuk ke koalisi pemerintahan. Belum ada politisi yang negarawan yang memikirkan kepentingan jangka panjang bangsa Indonesia ke depan.