Kini Klaster Usaha Rumah Anyamandiri sudah memiliki 20 pengrajin aktif, yang terdiri dari 10 orang produksi anyaman, sementara sisanya berperan juga sebagai pengepul bahan baku.
“Daerah kami berada di batas kota Makassar dan sebagian besar para suami atau laki-laki di desa kami berprofesi sebagai petani dan tukang ojek keliling. Dengan adanya klaster usaha Rumah Anyamandiri, ibu rumah tangga jadi memiliki penghasilan tambahan bagi keluarga hingga menggerakkan perekonomian desa,” jelasnya.
Produk-produk yang sudah dihasilkan oleh pengrajin antara lain, keranjang, tikar, kemudian merambah ke tas, tempat tisu, tempat sampah, keranjang cucian, hingga sandal.
Hingga pada 2019 pemasaran produk Kelompok Rumah Anyamandiri telah bermitra dengan beberapa hotel di Makassar. Selain itu dipasarkan juga seperti ke Jakarta hingga Papua. Untuk semakin memperluas pemasaran, sampel produk Rumah Anyamandiri juga dikirim ke beberapa negara, seperti Mesir, Vietnam, Afrika Selatan, Malaysia dan Singapura. Dengan kapasitas produksi seperti itu, omzet Rumah Anyamandiri kini mencapai sekitar Rp35 juta per bulan.