IPOL.ID – Menjelang Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili nanti diharapkan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tjiang Kang Ho di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, bisa menjadi momentum dalam mempererat tali persaudaraan.
Ketua DKM Tjiang Kang Ho, Muhamad Wildan Hakiki mengatakan, pihaknya berharap Imlek nanti dapat menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, antarsuku, antarbudaya.
“Meski berbeda tapi tujuan kita satu semua. Walaupun berbeda Tuhan dan agama tapi enggak ada satu pun Tuhan dan agama yang mengajarkan hal aneh-aneh, hanya jalannya saja berbeda,” tutur Wildan di masjid di kawasan Pekayon, Kamis (8/2).
Menurut DKM Tjiang Kang Ho rasa persaudaraan dengan sesama tetap harus menjadi yang utama agar dalam kehidupan bermasyarakat tidak terjadi konflik atau gangguan lain.
Termasuk saat momen pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang tinggal hitungan hari lagi, rasa persaudaraan tidak boleh berada di atas pilihan dalam menentukan hak suara politiknya.
“Harapannya untuk Imlek tahun ini intinya mau siapapun yang jadi (Presiden-red) nanti tetap kita harus menjaga kerukunan bersaudara. Karena kerukunan bersaudara di atas dari apapun,” ujarnya.
Wildan mencontohkan persaudaraan umat beragama, antarsuku, antarbudaya yang terjalin di lingkungan warga RT 02/RW 07, Kelurahan Pekayon tempat Masjid Tjiang Kang Ho berada.
Di lingkungan ini sejak dahulu warga etnis Tionghoa hidup berdampingan dengan Betawi, pun mereka memiliki keyakinan agama dan kebudayaan berbeda tapi tak pernah ada masalah.
Bahkan DKM Masjid Tjiang Kang Ho memasang ratusan lampion di sekitar area masjid di Jalan Haji Soleh hingga akses Jalan Tipar untuk menyambut Imlek 2575 Kongzili, warga sekitar pun turut ikut membantu memasang lampion.
“Sebagaimana kita tahu sebenarnya Imlek bukan hari keagamaan. Imlek itu sebenarnya tahun baru, kalau di kita kan Desember (akhir)-(awal) bulan Januari. Lampion ini enggak ada arti (agama), hanya simbol saja, seni,” tutup Wildan. (Joesvicar Iqbal)
Tahun Baru Imlek Momen Meningkatkan Persaudaraan
