Penelitian yang dilakukan bersama dosen lainnya ini, yaitu Sri Sarjana, Budiman Mahmud Musthofa, Hadining Kusumastuti, dan Mohamad Sattar Rasul, didapatkan bahwa teknologi ini menjadi enabler untuk menerapkan berbagai inovasi teknologi lain, seperti circular economy untuk mempercepat kemajuan pariwisata suatu wilayah khususnya wilayah perairan.
“Dalam mengadaptasi konsep ekonomi biru (blue economy), wilayah perairan di Indonesia khususnya di Kepulauan Seribu, dapat mengembangkan bauran produk bahari, seperti wisata bahari/pesisir, konservasi laut, produk olahan laut, dan lainnya, serta memastikan praktik keberlanjutan dilaksanakan secara konsisten,” ujar Diaz.
Lebih lanjut ia mengatakan, teknologi blockchain dapat digunakan untuk memastikan tiap aspek dalam pengembangan blue economy dilakukan karena sifatnya yang transparan, dapat ditelusuri jejaknya (traceability), tidak dapat dihilangkan atau dihapus, terdesentralisasi dan dapat dioperasikan oleh banyak aktor (interoperability) sesuai dengan perannya masing-masing.