Dia menambahkan, buat adik-adik yang minat mengikuti ekskul pencak silat, idealnya sekolah memfasilitasi, baik itu tempat latihannya, peralatan dan sebagainya.
“Saya malah mendengar banyak peserta belum terakomodir saat mereka latihan di sekolah. Ya itu harus menjadi perhatian kita dan bagian Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga,” tegas Syarif.
Nuryanto selaku Ketua Panitia ISSC mengaku takjub dengan keikutsertaan banyak peserta. Bahkan ada pesilat datang dari Papua, Purwokerto dan Lampung.
“Peserta itu kita gak nyangka ya, karena ada yang datang dari Papua, Purwokerto, Lampung, Jabodetabek sih pasti hadir. Makanya gak heran kalau event ini memang digelar setingkat nasional,” terang Nuryanto.
Melihat antusiasme peserta dan pendamping, Nuryanto menambahkan, banyak perguruan yang memilih mengikuti ISSC. GOR Ciracas disebutnya menjadi salah satu magnet bagi para peserta untuk ikut adu jurus dalam ISSC.
Ditambah lagi mereka merebutkan juara umum tropy dan dana pembinaan total keseluruhan Rp25 juta dan juara 1, 2, dan 3 mendapatkan medali dan sertifikat.