“Mudah-mudahan dengan contoh kejadian ini bisa menumbuhkan kesadaran bagi pekerja informal atau pekerja mandiri lainnya untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dengan demikian dapat meningkatkan cakupan kepesertaan yang sekarang ini tidak lebih dari 10 persen dari total kepesertaan pekerja informal,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deny Yusyulian mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kepada manajeman Gojek yang sudah menyiapkan fitur mudah mendaftar dan mudah membayar.
Sehingga terbukti negara hadir melalui manajemen Gojek. Ketika mitra Gojek, driver ojek online itu mengalami musibah maka perawatan hingga pengobatan dapat terlayani dengan BPJS TK.
“Kami pastikan proses itu berjalan lancar,” ucap Deny.
“Kami berharap dengan masih banyaknya mitra Gojek belum terdaftar, semoga ini mungkin menjadi inisiatif lebih baru memberi kepastian pada saat mereka jadi driver mitra Gojek/peserta langsung terlindungi mendapatkan manfaat program ini,” jelasnya.
Dikatakannya, hal ini diinisiasi dari sekitar 500 ribu mereka yang aktif menjadi mitra Gojek, namun yang baru menjadi peserta sekitar 100 ribu. Artinya masih banyak yang belum terlindungi. Hal yang tidak diinginkan jika terjadi risiko akan menimbulkan kemiskinan-kemiskinan baru.